Downtown (1975)

🌟 8/10 🌟

Sebuah hari yang baik untuk menonton Jess Franco plus Lina Romay. Terlebih, film ini seakan punya cita rasa yang berbeda—ia tidak membawakan cerita horor klasik, vampire, atau drakula. Agak aneh ketika melihat Franco membuat film detektif-detektifan semacam ini, tapi hasilnya ternyata bagus sekali.

Diceritakan bahwa Al Pereira (Jess Franco) adalah seorang detektif swasta yang sedang pusing karena masalah keuangan. Kebetulan sekali, yang namanya rezeki memang tidak pernah salah alamat, Al tiba-tiba dapat pekerjaan untuk mengintai suami seseorang. Tapi Al makin senang saat menyadari orang yang ia akan intai adalah bos kaya raya. 

Sang istri yang menyuruh Al adalah Cynthia (Lina Romay), ia mengatakan bahwa suaminya berselingkuh dan Cynthia ingin mendapat bukti kuat. Berangkatlah Al dengan membawa kamera, ia memotret perselingkuhan panas di depannya. Sayangnya, Al tidak menyadari bahwa ia mungkin masuk ke dalam permainan seseorang, alih-alih membantu seorang istri yang dizalimi.

Ceritanya ini menarik, ringan, tapi juga menyenangkan. Saya selalu menggunakan kata ‘menyenangkan’ dalam setiap ulasan karena tolok ukur saya menonton film adalah seberapa senang perasaan saya. Di film ini misalnya, meskipun untuk ukuran seorang Franco ini akan terlihat ‘tidak jelas’ dan serba tanggung, tapi ia ringan dan mudah dicerna.

Saya tidak perlu mengatakan berapa kali selangkangan Lina Romay dan Martine Stedil dizoom, tapi yang jelas pendekatan erotika Franco masih cukup kental. Ini juga film Franco ke-33 yang saya tonton, dan rasanya cukup ‘segar’ untuk melihat sesuatu yang berbeda dari biasanya. Tidak ada vampire, tidak ada drakula, hanya ada Jess Franco yang ditipu Lina Romay dan terbuai oleh godaan selangkangan!

Nonton 12 Juni 2024.