Female Vampire (1973)

🌟 6/10 🌟

Vampire juga manusia, punya rasa punya hati~

Saya teringat sebuah cerpen karya Yusi Avianto Pareanom, judulnya ‘Cara-Cara Mati yang Kurang Aduhai’. Isinya soal bagaimana kematian menghampiri seseorang dengan cara yang konyol, tapi juga kadang mengagetkan. Seperti cerpennya Yusi, Female Vampire juga mengisahkan hal serupa : bagaimana rasanya mati dalam keadaan orgasme?

Countess Irina Karlstein (Lina Romay) memberikan solusi untuk manusia yang bosan hidup tapi tidak cukup nyali untuk melompat ke rel kereta atau meneguk baygon—ia akan menghisap penis atau vagina korbannya, kemudian menyedot seluruh jiwanya sampai mati. Terdengar konyol tapi itulah Jess Franco dengan ciri khasnya, horror dan kenikmatan.

Semenjak menonton Slaves (1977) saya jadi tertarik dengan Lina Romay. Sayangnya di film yang bercerita soal perdagangan dan perbudakan manusia itu, Lina tidak banyak berperan. Tapi di Female Vampire, sebagai karakter utama dia cukup memuaskan hasrat siapapun yang menyukai vampire, kemolekan tubuh Lina Romay, atau bahkan sedikit gore.

Saya sedikit bosan untuk memuji Franco, tapi dia benar-benar ciri khas yang unik dan menonjol. Film-filmnya selalu memuaskan secara estetika, seperti mimpi indah tapi dibangunkan emak untuk sahur, ada perasaan kaget ketika tiba-tiba adegannya berganti 180 derajat.

Dr. Roberts yang diperankan oleh Franco juga punya peran sentral di film ini. Selain menggerutu karena polisi tidak gerak cepat dan menganggap vampire itu cuma takhayul, Roberts juga memiliki peran dalam mengungkap sosok Irina. 

Secara pribadi ini bukan sesuatu yang cukup menggemaskan untuk saya, karena filmnya bisa dinikmati semua kalangan. Lebih mainstream dari biasanya, dan cukup estetik. Meskipun versi yang saya tonton ada adegan-adegan konyol seperti nyepong tiang ranjang, tetap bukan sesuatu yang terlalu ‘absurd’.

Sosok vampire disini digambarkan sedang krisis identitas, atau setidaknya ia terpenjara dalam eksistensinya. Irina mempertanyakan soal kenapa ia ditakdirkan untuk menghisap jiwa-jiwa manusia malang, kenapa ia tidak bisa mencintai dan dicintai selayaknya manusia pada umumnya. Irina ingin pria yang disepongnya orgasme dan ‘keluar’ tanpa nyawanya harus ikut keluar, tapi kenyataan berkata sebaliknya.

Jika mahluk vampire biseksual semacam Irina ini bisa diternak, sepertinya manusia punya alternatif untuk mati cepat selain euthanasia : orgasme sampai mati.

Nonton 01 Maret 2024.

Leave a comment

The Whaler Boy (2020)The Whaler Boy (2020)21st Feb 2024Azi Satria
Nocebo (2022)Nocebo (2022)25th Apr 2024Azi Satria
Design a site like this with WordPress.com
Get started