Cheeky (2000)

🌟 9/10 🌟

Sebetulnya saya ingin marathon nonton film-filmnya Tinto Brass sejak dulu, tapi maju-mundur karena biasanya film-film Eropa cenderung membosankan. Cheeky ini film ketiga dari Tinto Brass yang saya tonton, dan sejauh ini saya bisa bilang bahwa Tinto Brass adalah Russ Meyer-nya Italia.

Bagian itu mungkin perlu ditambah sedikit catatan. Kalau Russ Meyer selalu terobsesi dengan toket dan memajang pemain-pemain tobrut, maka Tinto Brass lebih senang dengan pantat—atau bokong-bokong semok Eropa. Keduanya punya karakteristik berbeda dalam gaya film, tapi ada kesamaan bahwa mereka berdua cukup sangean.

Cheeky ini film konyol yang pada akhirnya mengingatkan saya dengan salah satu segmen di film Fallo! (2003). Tapi, sepertinya secara umum Tinto Brass mungkin memang menyukai cuckold dan voyeur

Saya kira, penggambaran pantat di The Voyeur (1994) sudah cukup banyak, tapi ternyata Cheeky memiliki lebih banyak lagi. Film baru mulai pun, pemirsa sudah dimanjakan dengan sorotan-sorotan absurd ke arah pantat dan selangkangan. Beberapa kali, titit-tititan (atau mungkin betulan) tampil tegak berdiri di hadapan kamera.

Bagaimana film ini memperlihatkan pantat sangat hiperbolik—benar-benar obsesi Tinto Brass dengan bagian tubuh satu ini di luar nalar. Pantat goyang, pantat disorot dari bawah, dari belakang, dari samping, sampai zoom in-zoom out. Luar biasa. 

Ceritanya mengisahkan Carla (Yuliya Mayarchuk)—yang ngomong-ngomong, luar biasa cantik dan menarik—dan hubungannya dengan sang pacar, Matteo (Jarno Berardi). Carla tinggal di London, sementara Matteo di Venesia. Mereka LDR, dan Matteo masih kuliah. Carla meminta Matteo untuk datang ke London, dan tentu tujuannya untuk menyenangkan hati sang kekasih. 

Carla mencari-cari apartemen untuk seminggu kedepan, dimana ia ingin menghabiskan siang-malam bersama Matteo. Ketika tanya-tanya soal apartemen dan tempat tinggal, Carla malah digoda dan dirayu oleh sang agen properti. Carla menolak karena agen properti bernama Moira (Francesca Nunzi) itu perempuan. Carla bilang ia bukan lesbian, tapi justru Moira terus merayunya. Kini, hubungannya berada di antara Moira dan Carla—atau lebih tepatnya, mempertanyakan diri sendiri apakah ia mau mempertahankan Matteo atau justru jatuh ke dalam pelukan Moira.

Ini film yang benar-benar menarik dari awal sampai akhir karena banyak faktor. Mungkin faktor utama untuk saya pribadi adalah betapa sensual dan erotis film ini dibuat. Lebih spesial lagi karena Carla, tokoh utama kita memang cantiknya luar biasa. Gaya pengambilan gambarnya terbaik di kelasnya, saya tidak bisa menjelaskan secara eksplisit tapi ‘gaya Tinto Brass’ selalu berhasil membangkitkan gairah.

Meskipun masuk ke bagian akhir film, ceritanya berubah menjadi ‘ala Tinto Brass yang sange’. Tapi secara keseluruhan, ini film yang menyenangkan untuk ditonton. Hanya saja, tonton sesuai umur karena materinya cukup dewasa dan gambar-gambar selangkangan yang berseliweran mungkin akan membuat sebagian penonton tidak nyaman.

Nonton 5 Juni 2024.

Leave a comment

Insatiable Needs (2005)Insatiable Needs (2005)25th Apr 2024Azi Satria
All Ladies Do It (1992)All Ladies Do It (1992)18th Jun 2024Azi Satria
The Lunchbox (2013)The Lunchbox (2013)8th Feb 2024Azi Satria
Design a site like this with WordPress.com
Get started