Chantal (2007)

🌟 3/10 🌟

Ada beberapa hal yang saya suka dari Seduction Cinema, dan beberapa hal lain justru membuat saya enggan menonton film-filmnya. Saya menonton ini awalnya karena Misty Mundae alias Erin Brown menjadi tokoh utama, Chantal. Ekspektasi saya adalah film-film kocak semacam My Vampire Lovers (2002) atau Play-mate of the Apes (2002) yang isinya memang jelek, tapi lumayan bisa dinikmati dengan senyum tipis.

Chantal lebih serius dari beberapa sisi, misalnya penokohan atau bahkan jalan cerita. Ia tidak membawakan humor-humor recehan khas Seduction Cinema atau slapstick yang muncul beberapa menit sekali. Keseriusan ini pada akhirnya menjadikan beberapa bagian filmnya membosankan, ditambah dengan level produksi seadanya dan anggaran yang minim, hampir tidak bisa ditonton seandainya tokoh utama kita bukan Misty Mundae.

Chantal gadis polos dari kampung, datang untuk mewujudkan California dream ke Los Angeles. Kemudian selayaknya cerita-cerita perawan desa rusak di kota, Chantal menemui banyak kejanggalan. Ekspektasinya terlalu tinggi dan realita menamparnya dengan keras berkali-kali, melampaui apa yang bisa ia terima. Chantal datang untuk jadi aktris hollywood, impiannya punya jet pribadi dan kaya dengan instan. Mirip-mirip impian techbro yang berharap koin micinnya menghasilkan untung ribuan kali lipat. Sayangnya di kehidupan yang serba fana ini, tidak semudah itu.

Di Los Angeles ia menyadari bahwa hanya ada garis tipis pembatas antara menjadi pelacur dan jadi aktris. Tidak ada yang bisa ia percaya di kota, tapi ia tidak pernah menyerah dengan kenyataan. Chantal menyusuri jalanan Los Angeles yang penuh lonte, preman, lelaki sangean, dan lesbian pemburu gadis-gadis muda. Impiannya masih tetap sama, untuk menjadi bintang film. Tapi semakin lama ia bertahan, semakin lama ia mempertanyakan impiannya.

Film ini bisa jadi untuk menyoroti realita kehidupan para aktris-aktris film B seperti Misty Mundae—yang tentu didramatisir. Soal impian semu menjadi bintang film, hingga carut marut kehidupan kota besar yang sesak dengan ketiadaan moralitas dan kemanusiaan. Tapi di sisi lain, mungkin film ini kembali pada hakikatnya sebagai eksploitasi, hanya bentuk hiburan semata yang tujuannya hanya memperlihatkan Chantal dan Tracy yang mandi kucing.

Penokohannya lebih oke dari film Seduction Cinema biasanya, ceritanya juga lebih baik. Sayang memang karena anggaran yang minim, kualitas yang dihasilkan pada akhirnya hanya setara proyek seni anak SMP. Cukup baik sebagai sebuah film yang dihasilkan Seduction Cinema, tapi belum bisa dikatakan film yang bisa dinikmati manusia normal. Film ini mungkin akan terasa lebih baik saat kita nonton sambil minum arak bali.

Nonton 16 April 2024.

Leave a comment

Bikini Hoe-Down (1997)Bikini Hoe-Down (1997)29th Feb 2024Azi Satria
Alkhallat+ (2022)Alkhallat+ (2022)7th Feb 2024Azi Satria
The Awful Dr. Orlof (1962)The Awful Dr. Orlof (1962)12th Apr 2024Azi Satria
Design a site like this with WordPress.com
Get started