Imprint (2006)

🌟 9/10 🌟

Christoper, seorang jurnalis dari Amerika mencari tambatan hatinya sampai ke Jepang. Di sebuah pulau terpencil yang berisi pelacur dan setan yang saling bercumbu, konon disanalah Komomo tinggal. Sayangnya sang jurnalis hanya menemukan seorang pelacur berwajah cacat yang akan menceritakan banyak hal kepadanya.

Film Takashi Miike yang saya tonton sebelum ini adalah Visitor Q (2001) dan memberikan gelak tawa sekaligus keanehan yang luar biasa ajaib. Usut punya usut, sang sutradara memang agak nyeleneh, ia membuat film-film yang tidak waras, sekaligus berisi keajaiban-keajaiban yang tidak bermoral. Selayaknya pengalaman saya dengan film sebelumnya, Imprint ternyata memiliki isi yang tidak jauh berbeda. Ia membawakan tema soal penderitaan, kehidupan dan perjuangan—yang dikemas secara absurd.

Sebelum menonton film eksploitasi, saya harus menyiapkan diri untuk tidak terbawa terlalu jauh dalam konsep yang dibangun. Alasannya sederhana, karena tugas film semacam ini untuk memprovokasi sekaligus menciptakan dilema moral untuk penontonnya. Saya merasa cukup baik dalam menahan diri sampai akhirnya ada bagian dimana film berubah menjadi sesuatu yang menjengkelkan—sekaligus mengerikan. Meskipun secara psikis ia tidak menerror, tapi ada penggambaran ekstrim yang cukup sulit untuk disaksikan.

Filmnya dibuat begitu cantik, dengan pengambilan gambar yang indah dan dibalut penceritaan apik. Sayangnya film ini bukan untuk semua orang, semata-mata karena mungkin nilai-nilai yang ia bawakan bertentangan dengan paham kita soal moral dan kemanusiaan. Meskipun saya pikir tidak terlalu mengganggu, tapi tetap bagi penonton umum mungkin sedikit tidak nyaman saat menontonnya. 

Ada keindahan-keindahan yang sulit untuk dijelaskan dalam film ini, tapi ia juga merangkul kegelapan dan mendekapnya dalam cerita yang dibawakan. Pada akhirnya entah kenapa menjadi sesuatu yang kontemplatif, dan film aneh lainnya dari Takashi Miike yang cukup baik dari semua sisi.

Nonton 6 April 2024.