August Underground (2001)

🌟 5/10 🌟

Ekspektasi ketinggian.

Film ini sering lewat di linimasa media sosial dengan tagline dan caption yang heboh. Misalnya : film darkweb, film paling brutal, atau bahkan film tersadis. Rasanya tidak juga. Dalam konteks gore, kekerasan yang brutal dan terang-terangan disini tidak ada. Kalau pun mau menyebut ini sebagai sebuah film sadis, bukan adegannya yang sadis, tapi menyoroti kedua pelaku karakter utamanya.

Dua orang yang sakit jiwa kesana-kemari mencari mangsa. Sementara, di rumah mereka juga ada satu perempuan yang diikat dengan kondisi babak belur. Puting payudara sebelah kiri dipotong, dan tubuhnya dilumuri kotorannya sendiri. Meski terdengar menyeramkan, sebenarnya tidak ada adegan potong puting, karena sejak kamera dinyalakan, puting si perempuan sudah hilang dan ia sudah dalam kondisi babak belur.

Film ini mungkin lebih cocok jika disebut sebagai film dengan karakter utama yang sakit jiwa. Alih-alih brutal, mereka melakukan segala sesuatu dengan menjijikan. Sambil tertawa-tawa mereka melakukan berbagai aksi. Melumuri seseorang dengan tai bukanlah hal brutal, itu cuma menjijikan.

Tanpa berusaha merendahkan tagline ‘The sickest film ever made’, saya bisa bilang ini bukan film paling sakit. Saya pada akhirnya tetap pada kesimpulan bahwa A Serbian Film (2011) masih jauh lebih sakit daripada ini. Kalau gore pun, masih lebih banyak yang lebih gore.

Film ini menonjol karena keunikannya. Dibuat dengan gaya seolah-olah rekaman asli, filmnya berusaha untuk terlihat nyata. Di tahun itu memang belum banyak—meskipun sudah ada—film dengan gaya sejenis ini. 

Sebelum menonton ini, saya terlebih dahulu menonton sebuah video kartel Meskiko menghabisi tiga perempuan dengan kapak. Batok kepalanya dihancurkan dan tubuhnya dipotong-potong, rasanya itu jauh lebih mengerikan daripada ini. Mungkin karena video nyata, tapi juga karena lebih brutal. Bahkan Macabre (2009) karya Mo Brothers lebih bisa mengantarkan kebrutalan daripada ini.

Film ini menjijikan, tapi tidak cukup mengerikan. Saya bisa bilang film ini konyol. Meski begitu, peran orang-orang di film ini sangat baik. Bagaimana si gadis yang diikat dan disiksa terasa benar-benar nyata, juga dua karakter utama kita yang berhasil mengantarkan ke-psikopatannya sampai ke benak penonton. 

Bukan sesuatu yang buruk, ekspektasi saya saja yang ketinggian. Setelah ini, mau nonton sequelnya, August Underground Mordum (2003).

Nonton 23 Februari 2024.

Leave a comment

Mr. Bean Kesurupan Depe (2012)Mr. Bean Kesurupan Depe (2012)8th Feb 2024Azi Satria
Oasis of the Zombies (1982)Oasis of the Zombies (1982)30th Apr 2024Azi Satria
Bitch Slap (2009)Bitch Slap (2009)17th Jun 2024Azi Satria
Design a site like this with WordPress.com
Get started