The Lunchbox (2013)

🌟 10/10 🌟

The Lunchbox seperti durian, antara ada yang suka banget, atau benci banget dengan film ini.

Alasannya sederhana, bahwa film ini tidak seperti film India kebanyakan yang meriah dan glamor dengan tarian dan musik setiap beberapa menit sekali. Sebaliknya, film ini hening, membawa semacam perasaan tenang sepanjang film. Tapi alasan lain kenapa film ini mungkin sangat tidak disukai penonton adalah bagaimana film ini terlalu realistis.

Alih-alih menceritakan orang-orang kaya di Mumbai dengan segala kemewahannya, film ini justru menyoroti kehidupan masyarakat kelas pekerja. Tentu saja kita semua tahu bahwa dunia kerja itu sesuatu yang membosankan, penuh dengan rutinitas yang repetitif. Jenuh. Sebagaimana Saajan rasakan di film ini. Seolah tiada gairah hidup dia bekerja di sebuah kantor hari demi hari, pulang ke rumah dan menonton televisi atau merokok untuk kemudian esoknya kembali bekerja dan mengulangi kegiatan yang sama. Tokoh lainnya, Ila, seorang ibu rumah tangga yang tentu saja hanya tinggal di rumah juga memiliki kegiatan yang sama seperti ibu-ibu pada umumnya. Memasak, mencuci, dan hal-hal membosankan lainnya. 

Sisi inilah yang bisa menjadi pertanyaan pertama untuk penonton, apakah penonton mau menonton rutinitas membosankan sehari-hari warga kota yang biasa-biasa saja? 

*

Keseluruhan film ini sempurna. Bagaimana karakter dan plotnya, juga endingnya yang menutup cerita dengan baik. Menonton film ini semacam menonton kehidupan sehari-hari, dan tentu saja masalah sehari-hari. Ini bukan film dengan cerita bombastis dan dipenuhi kebahagiaan—atau tangisan. Hampir tidak ada gelak tawa atau tangisan di film ini. Saya ingin mengandaikannya seperti hidup, bahwa film ini realistis dengan segala kehampaannya.

Rasa kesendirian, perasaan jenuh, juga harapan.

Kembali lagi bahwa film ini seperti durian, sebagian orang akan menikmati bagaimana film ini menawarkan realita kehidupan rumah tangga dan masa tua, sebagian lagi akan menguap berkali-kali dan tertidur di tengah film yang lambat ini. 

Tapi secara personal, inilah film yang saya butuhkan. Tanpa plot berbelit-belit, tanpa karakter-karakter dengan sifat yang unik. Ini adalah kehidupan yang sangat dekat dengan masyarakat urban, kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan semu dan realita yang membosankan.

Nonton 21 November 2023

Leave a comment

Untamed Women (1952)Untamed Women (1952)17th Feb 2024Azi Satria
Bikini Frankenstein (2010)Bikini Frankenstein (2010)26th Jun 2024Azi Satria
Hard Bounty (1995)Hard Bounty (1995)10th Feb 2024Azi Satria
Design a site like this with WordPress.com
Get started