Mr. Bean Kesurupan Depe (2012)

🌟 1/10 🌟

Catwoman, Mr. Bean, dan goyangan Dewi Persik. Tiga hal yang mustahil untuk disatukan, tapi Baginda Yoyok Dumprink dengan K2K Production berhasil meraciknya dengan indah. Sebuah perpaduan karya seni surrealisme dengan pop culture dan sentuhan kearifan lokal mistisisme.

Film dibuka dengan adegan sekelompok pocong yang sedang senam di asrama pocong. Tak lama kemudian berganti menampilkan Romeo dan Juliet, sepasang kekasih yang aneh. Romeo adalah personil band beraliran metal punk rock—genre fusion yang unik—sementara Juliet adalah tipikal gadis sosialita. Kemudian berganti lagi, menampilkan Parmin (Doyok) dan Marni (Dewi Persik) dalam kehidupan mereka yang penuh tekanan.

Marni sedang hamil besar, dan Parmin yang bekerja sebagai tukang becak harus menghadapi keinginan Marni yang absurd. Perempuan kalau sedang hamil biasanya memang ngidam aneh-aneh, begitu juga Marni. Dia ingin nonton Catwoman. Saya kira, Catwomannya DC Comics, tapi ternyata nama panggung untuk seorang penyanyi dangdut (Dewi Persik juga pemerannya). Karena mertua Parmin rewel dan hubungan Parmin dengan ibu Marni itu juga kurang baik, akhirnya ia menuruti keinginan sang istri. Parmin ngonthel dari Slawi ke Jakarta untuk mencari Catwoman.

Sementara itu, penonton diberikan tayangan komedi slapstick dari seorang bule aneh yang sebenarnya dimaksudkan sebagai Mr. Bean. Mungkin untuk ngisi durasi saja, atau mungkin biar judul film ini tidak sia-sia. Karena tidak lucu dan tidak mirip Mr. Bean juga. Tak lama, diperlihatkan Romeo dan Juliet yang tertabrak mobil dan meninggal, kemudian pas sadar mereka sudah ada di asrama pocong. Disini baru nyambung dengan adegan pembuka.

Parmin dan Marni mengalami kejadian yang sama apesnya. Ketika melewati hutan berbahaya, mereka berdua menemukan sebuah gubuk. Di gubuk itu ternyata terdapat seorang psikopat yang penampilannya sebenarnya lebih mirip vokalis band pop melayu. Psikopat itu menghabisi dan memotong-motong Parmin dan Marni. Pasangan ini kemudian jadi pocong dan masuk ke asrama pocong.

Nah, sekarang semua cerita sudah bergabung ke satu titik, asrama pocong. Kejeniusan Yoyok Dumprink bisa dilihat dari sini. Pocong-pocong ini mengadakan olimpiade empat tahunan, isinya lomba macam-macam yang absurd. Skip saja ke bagian berikutnya. Kelompok pocong ini rupanya sama-sama mengidolakan Catwoman, dan saat Catwoman show di sebuah waterpark, mereka bergegas untuk nonton.

Di bagian ini baru kita menikmati sajian belahan dada, perut, paha, dan close-up goyangannya Catwoman alias Dewi Persik. It’s boner time. Barangkali begitu kata Yoyok. Dengan helikopter sungguhan, sajian pemuas gairah ini dimulai. Tapi di tengah show, Catwoman tiba-tiba menceritakan kisah kelam masa lalunya. Ternyata dia pernah kecelakaan dan harus operasi, dan Parmin adalah pendonor baik hati yang menolongnya untuk sembuh dan selamat. Ternyata Catwoman pernah dibantu Parmin 15 tahun yang lalu.

Akhirnya itulah hubungan antara Mr. Bean, Dewi Persik, dan Catwoman. Apakah benar-benar ada hubungannya? Tidak ada. Apakah Mr. Bean kesurupan Depe? Tidak juga. Faktanya tidak ada yang kesurupan.

Sebuah mahakarya indah yang wajib ditonton semua sinefil, pecinta goyang gergaji, dan pemuja gerakan surrealisme David Lynch. Tidak hanya absurd, film ini juga menimbulkan pertanyaan filosofis yang begitu dalam untuk penonton. 

Seperti teori eksistensialisme Martin Heidegger, Yoyok Dumprink menggali jauh ke dalam pikiran penonton. Mempertanyakan konteks dan situasi dalam pengalaman manusia, dan kompleksitas individu setiap orang dalam keberadaan kita dan hubungan kita dengan dunia. Kematian adalah bagian integral dalam hidup manusia, begitu kata Heidegger, dsn membebaskan manusia dari rutinitas sehari-hari. Menurut Heidegger, kematian bukan akhir dari keberadaan, namun realitas yang membentuk cara kita mengalami dan memberikan makna pada hidup. Jadi pocong misalnya.

Nonton 14 Januari 2024

Leave a comment

Patikim-tikim (2023)Patikim-tikim (2023)8th Feb 2024Azi Satria
Munchie (1992)Munchie (1992)11th Apr 2024Azi Satria
Design a site like this with WordPress.com
Get started